pages

Wednesday 28 May 2014

Pilihan

Membuat rangkaian kata memang susah, apalagi jika pengarang tersebut tidak memiliki ilmu dan wawasan yang luas mengenai hal yang mereka tulis. Begitupun dengan pilihan kita, pilihan yang benar benar kita cintai pasti akan dilakukan tanpa keluh kesah. Pilihan yang kita suka tak hanya memberikan rasa nyaman, tapi juga perasaan saling memiliki. Pilihan. Ya, pilihan. Pilihan dapat mengandung sejuta arti. Pilihan karir kah? hidup kak? Pendamping hidup kah? Cita-cita? Atau pendamping wisuda? Ahahaha masih terlalu dini kau nak. Urusi saja kuliahmu dahulu.

Ya, aku sedang dihadapi oleh berbagai pilihan. Pilihan yang terkadang, mau tidur pun aku masih memikirkannya. Pernah mendapatkan pertanyaan: Mau jadi apa kau Nak setelah lulus kuliah? Kamu tak mau ambil semester pendek? Cepatlah kau lulus nak, bapakmu tak lama lagi pensiun. Kasian adikmu nanti. Atau,  setelah lulus kau mau kerja dimana?

Itu adalah beberapa pertanyaan yang mungkin pernah orang tua kalian lontarkan kepada kalian. Hingga pada akhirnya aku bertanya pada diri sendiri, apa pilihanmu disini sudah mampu menjawab semua pertanyaan diatas?


"Hahahahaha, masih terlalu dini kau zah untuk memikirkan hal tersebut"

Ya benar. Memang masih dini. Sangat.

Pikiran lain muncul kembali. Tak sadarkah kau sudah memberikan apa saja untuk membahagiakan kedua orang tua dan saudaramu? Belum.

Padahal, tidak ada yang tahu batasan umur manusia.

Pernah mendapat pertanyaan: hey, mau jadi apa kau jika sudah besar nanti? Bagaimana dengan pacarmu? Apa sudah dapat yang terbaik?  Alamak.

................

Yaa tak usah dibahas lah ya.

Btw, tumben bgt sok puitiz sok tegar gini. Mudah2an tak ada yang baca.

Dipublish oleh zhr ketika sedang jenuh melaprak.